CIAMISMU.COM
– Niat yang ikhlas itu merupakan kunci diterimanya amal ibadah
disisi Allah. Maka banyak karya ulama yang berkaitan dengan tuntunan Ibadah
selalu memulai tulisannya dari bab Niat Ikhlas karena Allah swt. Hal itu karena
begitu pentingnya ikhlas saat beramal.
Dimana
ayat-ayat suci Al-Qur’an dan sabda Nabi Muhammad saw tentang ikhlas dikutip dan
dijelaskan tentang kedalaman maknanya secara berulang oleh para ulama. Salah
satu Ayat Al-Qur’an yang sering dikemukakan adalah Al-Bayyinah (98): 5 yang
berbunyi:
وَمَآ
أُمِرُوٓا۟ إِلَّا لِيَعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ حُنَفَآءَ
وَيُقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤْتُوا۟ ٱلزَّكَوٰةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ ٱلْقَيِّمَةِ
“Padahal
mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan
kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan
shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.”
Hal
ini menunjukan dan menegaskan kembali bahwa Niat ikhlas karena Allah merupakan
kunci diterimanya amal. Maka, sebesar apapun
dan sesering apapun amalan kita lakukan tapi belum ikhlas. Sudah menjadi
ketentuan perbuatan baik tersebut akan tertolak.
Bahkan
dalam salah satu Hadis Nabi Muhammad saw yang diriwayatkan Imam Muslim melalui
Abu Hurairah mengilustrasikan melalui kisah tiga orang yang amal baiknya malah
mengantarkan mereka ke neraka.
Dimana
ketika tiga orang tersebut diadili di pengadilan Allah yang maha Adil
diakhirat, ketiganya dibukakan tentang isi hati mereka. Padahal ketiganya di
dunia nampak memilki amalan yang luar biasa. Orang pertama adalah orang yang
mati karena syahid di jalan Allah, kedua adalah seorang ulama yang mengajarkan
dan membacakan Al-Qur’an untuk umat, dan ketiga adalah seorang dermawan yang
rutin terlihat mendermakan hartanya.
Namun
sekali lagi, amalan-amalan yang luar biasa tersebut mungkin di depan manusia
akan lolos, sehingga nama mereka dipuja-puji sepeninggal mereka. Hanya saja di depan pengadilan Dzat yang maha
mengetahui dan maha adil tidak akan lolos secuilpun kedustaan.
Akhirnya
syuhada, Ulama, dan dermawan yang riya tersebut awalnya akan masuk syurga.
Malah berakhir di neraka.
Ilustrasi
yang digambarkan dalam hadis Nabi tentu memberikan pelajaran bahwa orang-orang
yang kesehariannya berkecimpung dalam kebaikan bisa tergelincir di neraka
karena niat. Apalagi bagi yang belum jelas amalanya dan niatnya bukan karena
Allah dapat dipastikan akan semakin tersungkur di neraka.
Oleh
karena itu, mari kita memperbaiki dan memurnikan niat karena Allah dalam segala
amal. Sehingga niat yang ikhlas benar-benar menjadi kunci untuk membukakan
rahmat dari Allah.
Wallahu
a’alam.
Oleh:
Waskito Hartono, S.Th.i
0 komentar:
Posting Komentar