728x90 AdSpace

Latest News
Senin, 18 Agustus 2025

Ayah, Hadirlah! Menyelamatkan Generasi dari Bahaya Fatherless

 


Ada satu istilah yang terngiang-ngiang dalam pikiran kami dan khawatir itu menimpa buah hati kami, yaitu fatherless. Dimana fatherless adalah kondisi ketidakhadiran seorang ayah dalam kehidupan seorang anak, baik secara fisik maupun psikologis.

Dengan kata lain Fatherless bukan hanya bagi anak yang ayahnya meninggal atau korban broken home. Fatherless bisa berlaku juga bagi anak pada umumnya. Dimana ia masih punya ayah secara fisik, namun yatim secara pengasuhan. Akhirnya mereka akan merasa Father Hunger (lapar sosok ayah).

Dampak dari rasa lapar akan sosok ayah itu tentu ujungnya bisa berbuah negatif. Dimana bagi anak perempuan tentu akan mencari pengganti sosok ayah diluar sana. Bahayanya, mereka akan rentan menjadi korban para predator seksual.

Adapun bagi anak laki-laki, banyak yang gagal menjadi pria sejati karena mereka kehilangan role modelnya dari seorang ayah. Tentu ini sangat mengkhawatirkan.

Oleh karena itu, ayah harus hadir secara fisik dan emosional. Tentu bagi seorang ayah yang sibuk mencari nafkah, kehadiran yang berkualitas di waktu yanng terbatas adalah solusi.

Setidaknya kita bisa belajar dari kisah Rasulullah soal bagaimana kehadiran seorang lak-laki sejati bisa memikat hati seorang anak sepanjang hayatnya. Dimana dalam suatu riwayat Rasulullah mendudukan seorang anak yang bernama Usamah bin Zaid di pahanya yang satu dan paha satunya mendudukan Hasan. Keduanya dipeluk dan didoakan oleh Rasulullah. Tentu hal ini telah memikat hati Usamah, sehingga meriwayatkan kisah ini. Adapun riwayatnya adalah sebagai berikut:

عَنْ أُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْخُذُنِي فَيُقْعِدُنِي عَلَى فَخِذِهِ وَيُقْعِدُ الْحَسَنَ عَلَى فَخِذِهِ الْأُخْرَى ثُمَّ يَضُمُّهُمَا ثُمَّ يَقُولُ: اللَّهُمَّ ارْحَمْهُمَا فَإِنِّي أَرْحَمُهُمَا

 

Dari Usamah bin Zaid radhiyallahu anhuma bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pernah mengambilku dan mendudukkanku di atas pahanya serta meletakkan Hasan di paha beliau yang satu, lalu beliau mendekap keduanya kemudian berdoa, “Ya Allah, sayangilah keduanya karena aku menyayangi keduanya.” (HR. Bukhari).

 

Coba bayangkan bila seorang anak secara rutin mendapat pelukan dari ayahnya, rutin mendapatkan ungkapan cinta secara privat dari ayahnya, dan mendapatkan doa secara terbuka dari ayahnya. Tentu rasa lapar akan kasih sayang seorang ayah akan mereda. Haus akan validasi dari laki-laki lain selain dari keluarganya juga akan minim terjadi. Bismillah yuk kita laksanakan apa yang Rasul contohkan, tentunya sesuai konteks kehidupan kita hari ini.

Penulis: Waskito Hartono, S.Th.i

  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Item Reviewed: Ayah, Hadirlah! Menyelamatkan Generasi dari Bahaya Fatherless Rating: 5 Reviewed By: Redaksi Ciamismu