CIAMISMU.COM – Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PK IMM) Ahmad Dahlan Kota Banjar resmi dilantik pada hari Sabtu (25/1/2020). Bertempat di Kampus STIT Muhammadiyah Kota Banjar, pelantikan tersebut nampak berjalan dengan lancar.
Dadi Alfito yang sekaligus mahasiswa Sekolah Tinggi
Ilmu Tarbiyah Muhammadiyah (STITM) diamanahi menjadi ketua PK IMM Ahmad Dahlan
untuk satu periode ke depan.
Turut hadir pula dalam acara tersebut Pimpinan
Persyarikatan, Organisasi Otonom, AUM se Kota Banjar dan sekitarnya.
Dadi Alfito dalam mengomentari pelantikan dirinya dan
kawan-kawan senantiasa berkomitmen memajukan IMM di kota Banjar.
“Dengan adanya pelantikan ini, kita sebagai BPH dan
Kabid PK IMM Ahmad Dahlan dituntut untuk bisa berkomitmen dan berjuang sepenuh
hati dalam memajukan IMM di Kota Banjar.” Ujar Dadi Alfito.
Sedangkan perwakilan STIT Muhammadiyah Banjar
menyambut positif dan mensyukuri akan eksistensi IMM di Kotanya.
“Alhamdulillah kini IMM hidup kembali di Kota Banjar.
Semoga pelantikan BPH dan Kabid PK IMM Ahmad Dahlan ini bisa menjadi tonggak
awal untuk kejayaan IMM di Kota Banjar sehingga bisa ikut andil menghadirkan
kader-kader Muhammadiyah yang senantiasa berjalan dalam syariat agama Islam.”
Selain itu, pada kesempatan yang sama para senior IMM
di Pimpinan Cabang dan Daerah turut menyambut baik sekaligus memberikan
sejumlah arahan.
Rafi Akhsanul Khalikin selaku Ketua Pimpinan Cabang IMM
Ciamis Raya menekankan bahwa peran IMM sebagai bagian dari Syiar Muhammadiyah.
“Adanya IMM di Kota Banjar merupakan awal dari
perjuangan yang panjang. Salah satu bentuk perjuangan syiar dakwah Muhammadiyah
di Kota ini. Dan marilah kita dengan jiwa yang berbahagia menggoreskan tinta
emas bersama sama.” Ungkap Rafi.
Sedangkan Hilma Fanniar Rohman selaku Ketua Bidang
HPKP IMM Jawa Barat, berwanti-wanti untuk tidak menjadikan organisasi ini
sebagai kendaran praktis untuk tujuan tertentu.
“Kita senantiasa mendorong IMM untuk berkembang di
seluruh Kota/Kabupaten di Jawa Barat. Dan ingat! Bukan hanya sebagai kendaraan
praktis saja yang habis manis sepah dibuang tapi sebagai upaya mengusahakan
terbentuknya akademisi islam yang berahlak mulia dalam rangka mencapai tujuan
Muhammadiyah.” Ungkap Fanniar.
Mantap,,salam fasqo,,fastabiqul khairat
BalasHapus