728x90 AdSpace

Latest News
Kamis, 11 April 2024

Bulughul Maram – Kitab Salat: Kalimat dan Sejarah Lafaz Azan


 


A.  Matan Hadis

·         Hadis No. 178

- عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ زَيْدِ بْنِ عَبْدِ رَبِّهِ - رضي الله عنه - قَالَ: طَافَ بِي - وَأَنَا نَائِمٌ - رَجُلٌ فَقَالَ: تَقُولُ: اللَّهُ أَكْبَرَ اللَّهِ أَكْبَرُ، ‌فَذَكَرَ ‌الْآذَانَ - بِتَرْبِيع التَّكْبِيرِ بِغَيْرِ تَرْجِيعٍ، وَالْإِقَامَةَ فُرَادَى، إِلَّا قَدْ قَامَتِ الصَّلَاةُ. قَالَ: فَلَمَّا أَصْبَحْتُ أَتَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - فَقَالَ: «إِنَّهَا لَرُؤْيَا حَقٍّ ». الْحَدِيثَ. أَخْرَجَهُ أَحْمَدُ، وَأَبُو دَاوُدَ، وَصَحَّحَهُ التِّرْمِذِيُّ، وَابْنُ خُزَيْمَةَ

Artinya: Dari ‘Abdullah bin Zaid bin ‘Abdu Rabbihi radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Waktu saya tidur (saya bermimpi) ada seseorang mengelilingi saya seraya berkata, ‘Ucapkanlah ‘Allahu akbar, Allahu akbar’ lalu ia mengucapkan takbir empat kali tanpa pengulangan dan mengucapkan iqamah sekali kecuali ‘Qad qaamatish sholaah’.” Ia berkata, “Ketika telah Shubuh, aku menghadap Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu beliau bersabda, ‘Sesungguhnya itu adalah mimpi yang benar’.” Al-Hadits. [Dikeluarkan oleh Ahmad dan Abu Daud. Hadits ini sahih menurut Tirmidzi dan Ibnu Khuzaimah]. (HR. Ahmad, 26:402; Abu Daud, no. 499; Tirmidzi, no. 189; Ibnu Khuzaimah, no. 371. Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan sahih. Imam Bukhari menyatakan hadits ini sahih).

وَزَادَ أَحْمَدُ فِي آخِرِهِ قِصَّةَ قَوْلِ بِلَالٍ فِي آذَانِ الْفَجْرِ: الصَّلَاةُ خَيْرٌ مِنَ النَّوْمِ

Artinya: Imam Ahmad menambahkan pada akhir hadits tentang kisah ucapan Bilal dalam azan fajar, Ash-sholaatu khoirum minan naum[salat itu lebih baik daripada tidur]. (HR. Ahmad, 26:399; Ibnu Majah, no. 716; Abdur Rozaq, 1:472. Makna hadits ini sahih yang menunjukkan adanya tambahan ash-shalaatu khoirum minan nauum. Hadits ini punya syawahid yaitu penguat).

·         Hadis No. 179

وَلِابْنِ خُزَيْمَةَ: عَنْ أَنَسٍ قَالَ: مِنَ السُّنَّةِ إِذَا قَالَ الْمُؤَذِّنُ فِي الْفَجْرِ: حَيَّ عَلَى الْفَلَاحِ، قَالَ: الصَّلَاةُ خَيْرٌ مِنَ النَّوْمِ

Artinya: Menurut riwayat Ibnu Khuzaimah dari Anas radhiyallahu anhu, ia berkata, Termasuk amalan sunnah apabila muadzin pada waktu fajar membaca hayya alal falaah, ia mengucapkan Ash-sholaatu khoirum minan naum(salat itu lebih baik daripada tidur). (HR. Ibnu Khuzaimah, 1:202; Ad-Daruquthni, 1:243; Al-Baihaqi, 1:423. Al-Baihaqi mengatakan bahwa sanad hadits ini sahih).

B.     Faedah Hadis

1.      Abdullah bin Zaid RA memiliki nama lengkap Abu Muhammad Abdullah bin Zaid bin Abdi Rabbih Al-Anshari Al-Khazraji. Abdullah bin Zaid termasuk sahabat Anshar yang mengikuti Bai’at Aqabah, perang Badar, dan perang setelahnya. Adapun beliau wafat pada tahun 32 H.

2.      Hadis ini menjelaskan bahwa syariat Azan merupakan syariat yang awalnya berasal dari mimpi Abdullah bin Ziad RA yang kemudian dibenarkan oleh Rasulullah SAW.

3.      Mimpi selain dari Nabi tidak bisa dijadikan sebagai sandaran, kecuali dibenarkan oleh Nabi Muhammad SAW.

4.      Hadis ini menjelaskan bahwa disyariatkannya azan untuk menunjukkan syiar Islam dan sekaligus menandakan masuknya waktu salat. Panggilan azan itu panggilan yang mengajak kaum muslimin pergi ke masjid untuk melaksanakan salat fardhu. Sedangkan Iqamah panggilan mendirikan salat bagi yang telah berada di masjid.

5.      Terjadi perbedaan pendapat soal jumlah permulaan takbir dalam adzan. Pendapat pertama, jumlah takbir empat kali berdasarkan hadis Abdullah bin Zaid. Sedangkan pendapat lainnya berdasarkan hadis Abu Mandzhurah berjumlah dua kali.

6.      Menurut As-Shan’ani bahwa kebanyakan para ulama mengambil pendapat takbir empat kali. Hal itu karena kemasyhuran hadisnya dan tambahan itu – yaitu dua tambah dua – adalah genap sehingga layak untuk diterima. Dimana tidak menyelisihi hadis yang menyebutkan bahwa Azan dikumandangkan dengan jumlah hitungan genap.

7.      Mengenai lafaz Iqamah dibaca satu kali, kecuali takbir dan Qad Qamati Sholah dibaca dua kali.

8.      Adapun lafaz Ash-Shalatu Khairum minan Nauum (diistilahkan dengan at-tatswib) hendaknya dikumandangkan dua kali setelah hayya ‘alal falaah dua kali di azan Subuh.

C.    Referensi:

·         Subulus Salam Syarah Bulughul Maram, Muhammad bin Ismail Al-Amir Ash-Shan’ani.

·         Himpunan Putusan Tarjih Jilid 1

 Oleh: Waskito Hartono, S.Th.i (Sekertaris Majelis Tarjih PDM Ciamis).

  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Item Reviewed: Bulughul Maram – Kitab Salat: Kalimat dan Sejarah Lafaz Azan Rating: 5 Reviewed By: Redaksi Ciamismu