728x90 AdSpace

Latest News
Kamis, 18 April 2024

Digitalisasi Dakwah Bukan Hanya Punya Web dan Medsos, Produksi Konten Harus Diperhatikan

 



CIAMISMU.ID - Perkembangan zaman hari ini, dimana akses internet yang mudah dan derasnya arus informasi. Tentu mendorong lembaga-lembaga dakwah harus beradaptasi masuk ke dunia digital. Hal ini terbukti dengan munculnya beragam platform dakwah dan ustadz-ustadz yang mengorbit di media sosial.

Muhammadiyah sebagai organisasi Islam berkemajuan, bisa dibilang relatif agak tertinggal bila dibandingkan dengan digitalisasi yang dilakukan oleh organisasi lain ataupun lembaga dakwah tertentu. Padahal digitalisasi itu penting, khususnya untuk menjangkau dakwah yang lebih luas.

Bercerita Tentang Kemajuan Dakwah

Secara sederhana, sependek pengalaman kami. Fungsinya dakwah melalui platform media digital adalah sebagai tempat bercerita dan dokumentasi kemajuan. Bagaimana orang lain akan tahu bahwa kita telah menghasilkan kemajuan. Sedangkan untuk bercerita tentang kemajuan itu sendiri saja enggan. Untuk itu, produksi konten yang berkelanjutan merupakan suatu keharusan.

Sebagai contoh, dalam sejarah di suatu Cabang musyawarah belum pernah terjadi. Hari ini sukses terjadi. Tapi orang lain ataupun para pengkritik akan menilai tidak ada progres, karena kita tidak pernah bercerita.

Dimulai dari Langkah Kecil Menuju Hasil Besar

Tentu harus diakui, bahwa sesuatu yang luar biasa tidak muncul dengan tiba-tiba. Ciamismu.id hari ini adalah contoh kecil, walaupun tidak besar. Tapi masih lebih baik dibandingkan dengan platform yang digadang-gadang besar milik persyarikatn di Ciamis.

Hal ini terjadi karena, kita semua harus lebih berkomitmen lagi dalam mengelola dakwah digital. Khususnya, soal produksi konten itu sendiri. Dimana kita itu selalu mengharapkan platform yang kita bangun mewah dan dianggap otomatis besar, namun soal produksi konten tidak dperhatikan.

Kalu dipermisalkan, layaknya kita bangun kedai mie ayam dengan tempat yang mewah dan nyaman. Namun bikin mie ayamnya tidak dilakukan.

Oleh karena itu, tentu langkah kecil dengan memproduksi konten seperti tulisan, flyer, ataupun lainnya secara konsisten dimulai dari diri sendiri. Bagaimana orang lain mau memproduksi, diberikan contohpun tidak. Ataupun sekedar ikut menyebarluaskanpun tidak. Minimal disharekan melalui whastapp atau medsos lain tentang flyernya ataupun link kontennya.

Tidak harus berat dan besar-besar. Cukup luangkan waktu seminggu sekali untuk menulis atau membuat qoute yang luar biasa.

Kolaborasi Adalah Kunci

Sebenarnya kita tidak kekurangan konten kreator yang handal. Hal itu dibuktikkan dengan kualitas konten yang dimiliki oleh AUM. Hanya saja, merangkul dan mengintegrasikan itu semua belum terjadi. Untuk itu, kolaborasi adalah kunci.

Bila kita mendapat kebermanfaatan melalui pemberitaan, entah secara langsung atau tidak langsung. Maka, konten kreator juga perlu diapresiasi. Seperti honoraium perkonten atau lainnya. Sebagai contoh, kami secara pribadi pernah menjadi penulis lepas di web Galuh titik-titik. Setiap artikel yang dimuat ada honorarium sebesar lima ribu rupiah, tentu tidak besar. Tapi hal ini sebagai wujud apresiasi.

Begitu juga web dan media sosial kita, tidak harus besar, namun ada apresiasi. Bila beluma ada, sekali lagi dimulai dari kita.

Oleh: Waskito Hartono, S.Th.i

  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Item Reviewed: Digitalisasi Dakwah Bukan Hanya Punya Web dan Medsos, Produksi Konten Harus Diperhatikan Rating: 5 Reviewed By: Redaksi Ciamismu